Perbedaan Gender, Seks, dan Orientasi Seksual
Secara Umum, seks itu lebih merujuk kepada pembagian 2 jenis kelamin yang ditentukan segi biologis, pemberian Tuhan yaitu laki-laki dan perempuan. Gender sendiri lebih merujuk pada identifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi sosial budaya (pandangan masyarakat). Orientasi seksual adalah rasa ketertarikan secara seksual maupun emosional terjadap jenis kelamin tertentu. Orientasi seksual ini terbagi 3 yaitu heteroseksual, biseksual, dan homoseksual. Orientasi seksual yang dikodratkan Tuhan adalah heteroseksual, selebihnya dikategorikan sebagai kelainan orientasi seksual.
Apa pentingnya mengenalkan gender kepada Anak?
- Anak mampu memahami identitas gendernya sendiri
2. Agar Anak mengetahui area-area pribadi tubuhnya yang tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain.
3. Paham peran dan tanggung jawab yang berbeda dari keduanya.
4. Agar orientasi seksualnya benar
5. Tahu cara berinteraksi dengan lawan jenis, memahami perasaannya, bagaimana berperilaku, dan bersikap.
6. Agar bisa berempati pada lawan jenis dan pasangannya kelak; perempuan dapat memahami laki-laki dan sebaiklnya, istri memahami suami dan sebaliknya.
7. Anak diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
8. Anak-anak yang tidak paham akan perbedaan gender pada saat dewasa berpeluang memiliki masalah sosial dan penyimpangan seksualitas.
Dalam mengenalkan perbedaan gender ada 3 metode yang dapat diterapkan ke anak yaitu metode modelling, metode perlakuan dan metode permainan peran (dramatisasi). Metode modelling biasanya, pekerjaan rumah biasanya dilakukan oleh ibu, pada suatu waktu pekerjaan rumah juga dikerjakan oleh ayahnya, sehingga tertanam dalam diri anak bahwa pekerjaan domestik tidak hanya dikerjakan oleh perempuan, tetapi juga laki-laki.
Metode perlakuan ini umumnya dilakukan pada hal-hal yang terjadi menurut kebudayaan tidak selayaknya terjadi. Misal, anak laki-laki menangis, sering dianggap cengeng dan tidak boleh, di sini orang tua harus memahami apa yang sedang anaknya rasakan dan tidak melarang anak menangis. Menangis adalah ungkapan emosi yang tidak hanya dilakukan permainan.
Metode permainan peran, anak mengembangkan fantasinya dan menyalurkan kecenderungan pembawaannya. Contoh, anak perempuan bermain masak-masakan dan seterusnya. Pengenalan gender dalam permainan, maka penekanannya adalah pada tugas dan tanggungjawabnya. Anak ditanamkan untuk memiliki sikap menghargai dan juga menghormati perbedaan jenis kelamin.
Komentar
Posting Komentar