Menjaga diri dari kekerasan seksual

 Menjaga diri dari kekerasan seksual

Oleh 

Kelompok 26 IP Semarang


Pelaku kekerasan seksual :

1.       Familial Abuse : kekerasan dimana korban dan pelaku masih berhubungan darah atau yg masih menjadi bagian keluarga inti.

2.       Extra familial abuse : kekerasan yang dilakukan oleh orang lain di luar keluarga korban.

Pelaku kekerasan seksual tidak mengenal status dan usia dan juga tidak mengenal tempat.

Korban kekerasan seksual didominasi  perempuan dan anak.

Di Indonesia, ada 46. 698 kasus kekerasan seksual yang terjadi terhadap perempuan baik ranah personal ataupun publik sepanjang 2011 hingga 2019. (Komisi Nasional Perempuan).

 

Menurut psikologi Elizabeth T. Santosa jumlah pelaku kekerasan seksual di bawah umur 18 tahun semakin tinggi dari tahun ke tahun. Dalam masa itu, Lizzie menambahkan bahwa terjadi transisi hormonal yang mempengaruhi cara berpikir remaja.

Menurut Jean Pigget, remaja dapat berpikir abstrak namun perkembangan kognitif terhadap sistem moral belum berkembang sempurna sehingga mudah terjerumus perilaku negatif tanpa mempertimbangkan konsekuensi hukum di masa depan.

Kunci dasar agar anak mampu menjaga diri dari kejahatan eksual :

1.       Memberikan Pendidikan Seksualitas sejak dini dan bertahap sesuaui dengan jenjang usianya.

Kenalkan pada anak upaya penjagaan diri dengan cara yang menyenangkan

Bernyanyi “Lagu sentuhan boleh, sentuhan tidak boleh.”

Membaca bacaan “Cerdas Cegah Kekerasan Seksual” untuk anak remaja.

Melihat Video cerita “Kisah si Aksa” dan “Kisah si Geni”

Insight yang saya dapatkan dari materi ini adalah pencegahan terbaik dari kekerasan seksual agar anak kita terlindungi adalah mengenalkan pendidikan seksualitas kepada anak sejak dini. Tidak ada pengecualian, harus dimulai dari ortu. Sebagai orang tua, kita hendaknya mengenalkan batasan-batasan pada anak agar tidak disentuh oleh orang lain.

Termasuk ketika anak tidak mau menyalam orang lain yang baru ketemu atau masih malu-malu atau takut, tidak masalah. Jangan salahkan anak. Karena anak kita lebih penting dan instingnya lebi paham. Termasuk anak kita juga dijaga jangan mau dengan mudahnya dipeluk/dicium oleh orang lain baik keluarga sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepasang Saudara Penyihir

Zona 3 Latihan Kecerdasan Emosional dan Spritual

Zona 3 #6 Latihan Kecerdasan Emosional dan Spritual