Komunikasi Produktif #8
Huwaaa hari ini aku sakit parah. Sampai tidak bisa bangun dari tempat tidur. Bahkan tidak tidur semalaman. Hiks padahal banyak kerjaan yang harus dikerjakan. Terus aku ngadu dong ke Luis, partnerku.
Sebenarnya aku berharap respon yang kudapatkan dari Luis ketika kumengeluh sakit, dia akan lebih perhatian, lebih peduli. Haha tapi ekspetasiku jadi down. Karena justru sikap yang kudapatkan adalah jawaban logis. 😐
"Ya uda istirahatlah"
"kompres dengan air hangat"
"Tidurlah"
Gitu doang 😐
Pria ini tipe yang cuek sih sebenarnya. Ya aku paham. Tapi tetap saja aku gak mau digitukan. Mulai dong muncul rasa sedih agak mendalam di hatiku. Mulai pengen marah. Tapi aku mulai berpikir mengedepankan nalarku daripada sikap kekanak-kanakanku.
Akulah yang bertanggungjawab atas diriku sendiri. Aku tidak boleh mengharapkan respon orang lain. Aku tidak boleh mengendalikan respon orang lain, akulah yang mengendalikan responku sendiri.
Aku berusaha menahan diri. Ternyata komunikasi produktif ini memang berkaitan erat dengan manajemen emosi ya. Haha sejujurnya selama aku berlatih komunikasi produktif semuanya terhubung dengan mengelola perasaan, mengatur nafas dan memanajemen amarah/sifat kekanak-kanakan. 😅 Seringnya sih gitu.
Alhamdulillah berlatih sabar.
Berlatih mengatur intonasi suara. Berlatih tetap tenang dan menenangkan. :")
Alhamdulillah bintang hari ini 🌟🌟🌟
Besok aku coba melatih intonasi komunikasi dengan Ummiku kembali.
Komentar
Posting Komentar