Hari Baru by Alia Cloud
Hari hari yang ku lewati ketika kepercayaan yang remuk, hati yang patah, dan deraian air mata tiap hari dan hujan yang merindukan. Aku benar-benar menjadi orang tergila menurut ummiku. benar-benar kacau dan tak normal. ah itu hari-hari yang sulit. syukurnya teman-temanku selalu mendukungku dan menyemangatiku dengan gembiranya. Aku tahu aku telah salah menafsirkan segalanya. tapi aku terus memotivasi diriku dan menyibukkan diriku dengan terus dan terus mencari cara agar lupa dan berjanji untuk tak mengingatnya. meski pada akhirnya aku gagal juga untuk melupakannya toh sampai sekarang aku masih terus ingat dan mencintainya. sehingga tiba pada waktunya aku memilih untuk tetap menikmati rasa cinta ini. karena bila aku terlalu menghayati rasa sakit itu semua aku akan menangis terus sepanjang hari dan aku telah berjanji untuk tidak menangis lagi sejak saat itu. aku memilih menikmati perasaanku bukan berarti aku begitu sangat berharap padanya, aku memilih menikmatinya karena cinta itu indah. aku menjadikannya petunjuk ya menjadi penerang dari setiap sisi positif yang ada pada dirinya. pada dasarnya aku mencintainya karena dirinya begitu indah dan berarti bagiku. dia menunjukkan sebuah cinta yang benar padaku meski itu cara yang salah. dia telah menunjukkan cahaya kepadaku dan menjauhkanku dari sebuah kemudharatan. dan ia telah memilihkan sebuah jalan padaku sebuah jalan terbaik untukku dan untuknya. meski perpisahan dan kerindua ini selalu menyesakkan dadaku. aku selalu berdoa di kala hujan.
Untuk hari hari yang telah ku lewati
Meskipun semuanya terkadang memberatkan hatiku
Di saat patah hati yang begitu berarti
Kekesalan yang ikut mencampuri
Aku rasa semuanya telah berakhir dan berhenti. Untuk hari
hari yang telah ku lewati.
Semua prasangka yang berbunga di hatiku adalah lambang
sebuah kedewasaan.
Aku harus bisa melihat semua dari sebuah keikhlasan dan
keindahan kata melepaskan.
Kekecewaan seorang diri ini akan melihat hal lebih baik ke
depannya.
Aku berbahagia
Didalam diriku hanya ada musim bahagia. J
Untuk semua hal yang menyakitkan, memaafkannya saja.
Kini kakiku melangkah pasti bersama
sebuah mantra yang dahsyat, Man Jadda Wa Jada. Aku yakin. Aku bisa
membuktikannya.
Awan dan angin bergerak bersama....
Melihat ke arah mentari senja... memulai esok dengan sahaja.
Komentar
Posting Komentar