Goresan Yang Terpendam (Alia Cloud AlRiKa)

16 Tersiram Darah

Goresan tinta AlRiKa


16 kala itu
Negeri bertuah jadi target penjarah
Dengan wajah dan topeng kepalsuan
Tawarkan janji yang khianat

Ketika bisikan Tan Malaka
Kobarkan semangat menyala di dada
Atas nama harga diri yang terkoyak
Satukan tekad dalam serikat...
Usir sang laknat!

Serikat abang nama kami...
Patriot sejati, berani..
Tak kenal menyerah, apalagi mengalah
Memusuhi belanda yang hancurkan negeri

Tersebutlah pemimpin seorang ningrat
Asal dari kerajaan Mataram...
Raden Mat Thalib patokan serikat abang
Bertanggung jawab, gagah jiwa nan bijaksana

16 kala itu,
Pekik merdeka bergelora membara dai dada
Menatap menusuk ke tulang
Di hati sang patriot sejati

Serikat abang nama kami
Tak rela di injak-injak sepatu laras sang penjajah
Tak ingin jadi pengemis dirumah sendiri
Mengoyak negeri, mencabik-cabik harga diri
Bak singa lapar duduki negeri


Jiwa mengerang tak terelakkan
Tuk menerjang hausnya keserakahan
Meluluhlantakkan api membara
Genderang pertempuran....!

Serikat Abang... nama kami
Sang patriot sejati
Berselempang semangat, tak takut mati
Abang di kepala abang di dada
Mengakar cinta kami pada tanah air
Memborok luka kami pada penjajah
Meneror penduduk negeri
Pedih perih ulu hati ini

Serikat abang nama kami
Tertatih-tatih
Satu-satu putra pertiwi jatuh... dan mati
Banjir air mata... banjir darah... banjir bumiku
Senjata tak kuasa mau apa
Kecepet tak berarti apa-apa
Mesiu pada locak tak mampu berkata
Pedangpun tak bersuara

Serikat abang ... nama kami!
Tak berdaya seketika
Terseok dan tertatih menggapai asa
Asa yang hampir hilang sampai pada satu titik

1916- 1942
Sarolangun tanah tumpah darahku
Jadi saksi atas pengorbananmu
Walau ragamu terbaring...
Jiwa bajamu tetap wariskan pada kami
Agar sejarah negeri tetap ada dalam diri

Serikat abang nama kami
Pada jarak dan waktu kami meneteskan darah
Dengan benteng yang berlapis semangat
Gelanggang serikat terbendung di kepala

Bergelimpang jasad bunga bangsa
Berbaur ulat dengan belanda
Pulau pinang terbendung awan kelabu
Pohon pinang pengganti bunga kamboja
Harum semerbak wewangi syurga

Perempuan-perempuan menebar mencari atap perlindungan
Anak-anak menangis, mencari di mana abang dan bapak???
Kocar kacir tak tentu arahnya
Terpental bekal tak  tahu rimbanya
Hanya tuk temukan sandaran
Maka...
Ketika ... suatu harapan datang
Rimba raya yang menjanjikan nafas kehidupan baru setenang danau biaro
Berhimpun pada tempat bernama Lindung
Lindung adalah lidung
Lindung adalah kami yang berlindung
Desa Lidung
Desa sejarah


Teruntuk dan Terima Kasihku : Alm. Kakek Ismail Kasim dan Alm. Pak Ali Thaib
Atas cerita sejarahnya dan motivasinya :’)

Begitu juga guru setiaku, Ibu bidadariku  Rita Suryetni.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepasang Saudara Penyihir

Zona 3 Latihan Kecerdasan Emosional dan Spritual

Zona 3 #6 Latihan Kecerdasan Emosional dan Spritual