Bocah dan Ibu Peri

Bocah dan Ibu Peri

Seorang bocah kecil duduk menepi
Menghitung jarinya sendiri
Ia terpaku pada sampel dan tak mengerti
Kebimbangan pada diri
Si bocah kecil sedih
Baris-baris kolom-kolom pemikiran membandingkannya
Lebar kelas tak begitu bernilai besar
Ia bimbang dan bingung

Kemudian datang seorang peri
“dimana jalur yang ingin kau lewati?” tanya si peri
ia masih menghitung jari
masih dalam kebimbangannya sendiri
kemudian si ibu peri menggaris sejuta fungsi
modus-modus kasih mulai mempopulasi
“beranikan diri mencoba, hitung dan tambahlah” kata si Ibu peri
1,2,3
1,2,3
Di tambah dalam kisah dikali dalam cinta di bagi kebersamaan dan dikurangi kesedihan
Semua angka bergelantungan dalam pikiran sang bocah
Si bocah mempola mengkode dan  membuat jalur keyakinan
Mengeleminasi ketakutan
Mengkalikan semangat
Peluang sebuah keyakinan

Inilah pembelajaranmu dimasa depan
Takkan lepas dalam keduniaan
Bertaut saling bertaut disetiap sisi hidupmu
Angka-angka ini adalah variabel pendampingmu
Sebuah langkah dan ketegaran adalah sinus kosinus detak jantungmu
Jangan risau nak! Kata si ibu peri

Si bocah menghapus interval dirinya dengan sang peri
Membagi kesederhanaan senyumnya dengan sang peri
Rentangan pun melimit
Garis-garis membentuk lingkaran kehidupan

Sang bocah berkata
Dirimu tak kan tersubstitusikan oleh siapa pun
Kau adalah segitiga pengetahuanku
Median di hatiku berterima kasih kepadamu
Ini adalah sebuah lingkaran yang terpusat
Dahulu ku kalut dan kini ku tahu
Jari-jari ku seakan sampai menyentuh lingkar cahaya bulan
Tak ada yang tahu bahwa detik waktu sempat mengahantui
titik titik dihatiku menjadi kodomain mu
sebuah akar yang tak kan lepas

semua terlihat mudah dalam sudut –sudut senyuman
sketsa kehidupan memukau canda matematika
itu bertautan dalam cahaya
menerangi ketidaktahuan
Terima kasih ibu peri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepasang Saudara Penyihir

Zona 3 Latihan Kecerdasan Emosional dan Spritual

Zona 3 #6 Latihan Kecerdasan Emosional dan Spritual