Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Wonder Woman (Alia Cloud)

Gambar
El Yunusiyah Sang Pencerah Goresan tinta Alia Cloud Kala itu… Desember 19 0 0 Suruan Padang Panjang Saksi mato nagari Minang Puti Bungsu dari Muhammad Yunus dan Rafiah Tersebutlah hasil Rahma El Yunusiyah Kala itu… Rahma El Yunusiyah Ter ganti dan tereleminasi oleh zaman Ia lah lintas sejarah wanita minang Ber gerak dalam satu himpunan Inilah sang pencerah Rahma El Yunusiyah Kau pandang ketidakpersamaan dan ketidak seimbangan Kau petakan pola pikirmu . Kau enggan jadi Puti Bungsu Titik pandangmu tidak terbatas ruang dan sudut rumah Menjadi Kontradiksi dalam jiwamu berdebat menghiasi dan bersua d alam pola jiwamu Modus-modus rendahnya pendidikan Membentuk detak detak bergetar dihatimu Menghitung detik ke jam Kau dobrak semua kebimbangan hatimu Logika pikirmu mem bentuk bangunan keyakinan Rahma El Yunusiyah Tak berkurang kemauan kuatmu Bertambah nyata pendirianmu Tak dapat terbagi keras nya hatimu Semakin be...

Goresan Yang Terpendam (Alia Cloud AlRiKa)

16 Tersiram Darah Goresan tinta AlRiKa 16 kala itu Negeri bertuah jadi target penjarah Dengan wajah dan topeng kepalsuan Tawarkan janji yang khianat Ketika bisikan Tan Malaka Kobarkan semangat menyala di dada Atas nama harga diri yang terkoyak Satukan tekad dalam serikat... Usir sang laknat! Serikat abang nama kami... Patriot sejati, berani.. Tak kenal menyerah, apalagi mengalah Memusuhi belanda yang hancurkan negeri Tersebutlah pemimpin seorang ningrat Asal dari kerajaan Mataram... Raden Mat Thalib patokan serikat abang Bertanggung jawab, gagah jiwa nan bijaksana 16 kala itu, Pekik merdeka bergelora membara dai dada Menatap menusuk ke tulang Di hati sang patriot sejati Serikat abang nama kami Tak rela di injak-injak sepatu laras sang penjajah Tak ingin jadi pengemis dirumah sendiri Mengoyak negeri, mencabik-cabik harga diri Bak singa lapar duduki negeri Jiwa mengerang tak terelakkan Tuk menerjang hausnya kesera...

JADILAH SEORANG PEJUANG

Gambar
Jadilah Seorang Pejuang goresan tinta Alia Cloud Kau tahu beda pejuang dulu dan kini? Kau tahu beda cinta dulu dan kini? kau tahu beda peduli dulu dan kini? entah! Jawab hanya satu! Linta-linta hitam melahap bulan Cahaya terurai tinggal hitam Kelam sudah temaram Mana dulu ? dan kini ku diam! Pertiwi ku….tenggelam Aku terayun tenang memandang kaca bergerak Aku hanyalah satu dari pusat semesta tengkorak Aku kecil tapi hatiku terkoyak Apakah itu adalah kaca contoh yang tak terelak??? “Kaca-kaca itu anarkis!” teriakku Aku kecil si pengikut kata, ya seperti itulah aku! Mata-mata bulat dan wajah-wajah peluh Mereka selalu memandang kaca anarkis itu Kata mereka itu perjuangan kini! Bersahabat dengan mata membara Semangat membantai mobil plat merah Cinta tanah air dengan darah kain amarah Cinta damai tuk selalu ribut sentosa Peduli social dengan pukulan kecewa Peduli lingkungan dengan memperkosa alamnya Atau kah demokratis den...

Kakek Tua oleh Alia Cloud

Kakek Tua Goresan tinta Alia Cloud I Ketika aku di Sarolangun, Muaro Sawah tempatnya Ku dengar negeri ini bertuah  Suatu hari, tatkala di rayu kedua jiwa Datanglah dua sosok gadis muda Menepak kaki  menaiki benda beroda dua Ekornya panjang berdebu-debu ku rasa Menuju sebuah rumah kakek tua Kala itu, rasa ingin tahu semakin haus Dugaanku, ini rumah sangat religius Pastinya disini telah tercetak prasasti Sebuah sejarah yang belum diketahui Setelah itu, Keluarlah sosok jiwa yang renta sedang berdiri Dagingnya tipis, dan tulangnya tampak sekali Dengan sangat yakin ku tatap matanya dalam, lagi dan lagi Terpancar cahaya ilmu nan kiat dari bola matanya Mempersilahkan kami masuk dan duduk di kursi tua Mungkin hampir sebaya usianya Ku lihat disekitar, disekeliling, di mana-mana Aku dan gadis di sebelahku sama saja melongonya Tuan ini sangat gemar membaca meski usia menggerogoti tubuhnya Tuan Ismail Kasim namanya Terkagum kagum dua ...

Bocah dan Ibu Peri

Bocah dan Ibu Peri Seorang bocah kecil duduk menepi Menghitung jarinya sendiri Ia terpaku pada sampel dan tak mengerti Kebimbangan pada diri Si bocah kecil sedih Baris-baris kolom-kolom pemikiran membandingkannya Lebar kelas tak begitu bernilai besar Ia bimbang dan bingung Kemudian datang seorang peri “dimana jalur yang ingin kau lewati?” tanya si peri ia masih menghitung jari masih dalam kebimbangannya sendiri kemudian si ibu peri menggaris sejuta fungsi modus-modus kasih mulai mempopulasi “beranikan diri mencoba, hitung dan tambahlah” kata si Ibu peri 1,2,3 1,2,3 Di tambah dalam kisah dikali dalam cinta di bagi kebersamaan dan dikurangi kesedihan Semua angka bergelantungan dalam pikiran sang bocah Si bocah mempola mengkode dan  membuat jalur keyakinan Mengeleminasi ketakutan Mengkalikan semangat Peluang sebuah keyakinan Inilah pembelajaranmu dimasa depan Takkan lepas dalam keduniaan Bertaut saling bertaut disetiap sisi hi...